Bebagai Klan pada era Sengoku Jidai |
Pada tahun 1467, beberapa dekade sebelum Columbus menemukan Amerika, 15 tahun setelah jatuhnya Konstatinopel pada Islam, di Jepang meletus perang besar yang mempengaruhi keseluruhan Jepang. Dimulai dengan sengketa antara dua klan besar antara klan Osagawa dan klan Yamana. Dengan cepat hal itu menjadi diluar kendali, menghancurkan kedua klan dan membawa Jepang ke perpecahan berbagai Daimyo yang memegang kuasa atas dearah masing-masing. Dimana perang mempertahankan hegemoni para Daimyo berlangsung hingga seratus tahun lamanya.
Lambang Klan Matsudaria |
Tahun berlalu dengan meninggalnya pemimpin klan Oda, memberi kesempatan pada Imagawa untuk menyerang klan Oda yang kebingungan. Klan Oda yang terpojok kemudian mengembalikan anak Matsudaria. Setelah Matsudaria meninggal, anaknya menggantikan posisi pemimpin klan Mikawa dan melakukan aliansi yang baik dengan klan Imigawa. Aliansi tersebut kemudian menyerang wilayah Klan Oda, hingga menyudutkan mereka ke benteng terakhir Klan Oda.
Potret diri Oda Nobunga, yang dibuat Jesuit painter Giovanni Niccolò, 1583–1590. |
"Apakah kau akan menghabiskan seluruh hidupmu dengan berdoa untuk hidup yang panjang?. Kita dilahirkan untuk mati. Siapa yang akan ikut denganku pada perang esok pagi. sisanya dapat menuggu dan melihatku sebagai pemenang".
Oda kemudian mengobarkan semangat pasukanya, serta memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan 2500 orang yang berani mati, dimana pada saat itu jumlah pasukan Imagawa 10 kali lebih banyak. Dia kemudian mengirimkan 500 prajuritnya untuk menuju sebuah bukit sebagai pengalihan, dimana mereka menegakkan bendera klan yang banyak, seakan kekuatan besar utama Oda berada disana. Tapi bukan hanya itu, Oda juga mempunyai rencana lain dimana dia dapat mendekati Imigawa tanpa dicurigai. Ia memimpin pasukannya melewati jalan setapak saat hujan badai besar, dan pada saat itu para prajurit Imigawa sedang berlindung di dalam tenda sambil minum-minum menunggu hujan reda. Dan ketika hujan reda, pasukan Oda menyerang, membantai para pasukan Imagawa, bahkan Tuan Imagawa pun tak menyadarinya, mengangap hal itu hanya keributan yang dibuat oleh para petani, dan ia pun tewas ketika salah satu pasukan Oda memasuki tendanya dan membunuhnya.
Tokugawa Ieyasu atau Matsudaira Hirodata |
Terima kasih telah membaca.