Sejarah Jepang - Pertempuran Okehazama (Sengoku Jidai)

Sejarah Jepang - Pertempuran Okehazama (Sengoku Jidai)
Bebagai Klan pada era Sengoku Jidai
Era Sengoku Jidai, dimana kebanyakan kita berpikir tentang ideologi pengorbanan diri Samurai, era peperangan dimana para tuan tanah/Daimyo saling berperang dan era dimana sebuah klan dapat bangkit maupun hancur dalam satu hari, dimana seorang petani pun dapat menjadi jendral perang. Banyak nama terkenal pada era ini seperti: Miyamoto Musashi, Oda Nobunaga, Hattori Hanzo, dan Ieyasu Tokugawa, nama-nama yang terkenal hingga saat ini, terutama di Indonesia dimana banyak media seperti film, manga, anime, dan media lainnya dapat kita akses dengan mudah.

Pada tahun 1467, beberapa dekade sebelum Columbus menemukan Amerika, 15 tahun setelah jatuhnya Konstatinopel pada Islam, di Jepang meletus perang besar yang mempengaruhi keseluruhan Jepang. Dimulai dengan sengketa antara dua klan besar antara klan Osagawa dan klan Yamana. Dengan cepat hal itu menjadi diluar kendali, menghancurkan kedua klan dan membawa Jepang ke perpecahan berbagai Daimyo yang memegang kuasa atas dearah masing-masing. Dimana perang mempertahankan hegemoni para Daimyo berlangsung hingga seratus tahun lamanya.

Sejarah Jepang - Pertempuran Okehazama (Sengoku Jidai)
Lambang Klan Matsudaria
Tapi kita akan fokus pada tahun 1548 ke wilayah Mikawa, dimana rumah utama klan Matsudaira berada. Kyoto, yang pada saat itu merupakan ibu kota Jepang dan rumah dari Shogun. Dalam sebuah teori dikatan siapa yang lebih dekat dari wilayah Shogun, dapat mengendalikan pemerintahan yaitu Mikawa. Selain itu terdapat dua klan besar dan lebih kuat lainnya: klan Oda di barat dan Klan Imigawa di Timur, hanya masalah waktu sampai salah satu dari 2 klan tersebut menyerang Matsudaira. Dan pada 1548, Oda menyerang, memaksa Matsudaira mundur dan meminta bantuan ke Imagawa. Tapi tentu saja hal itu dengan persyaratan, dimana Matsudaria harus menyerahkan anak sulungnya sebagai tawanan. Namun, klan Oda menyadarinya dan menculik anak sulung Matsudaria yang sedang dalam perjalanan ke Imagawa, memaksa Matsudaria untuk memutuskan aliansi dengan Imagawa bila anaknya ingin selamat.

Tahun berlalu dengan meninggalnya pemimpin klan Oda, memberi kesempatan pada Imagawa untuk menyerang klan Oda yang kebingungan. Klan Oda yang terpojok kemudian mengembalikan anak Matsudaria. Setelah Matsudaria meninggal, anaknya menggantikan posisi pemimpin klan Mikawa dan melakukan aliansi yang baik dengan klan Imigawa. Aliansi tersebut kemudian menyerang wilayah Klan Oda, hingga menyudutkan mereka ke benteng terakhir Klan Oda.

Sejarah Jepang - Pertempuran Okehazama (Sengoku Jidai)
Potret diri Oda Nobunga, yang dibuat Jesuit painter Giovanni Niccolò, 1583–1590.
Disinilah taktik cerdik dari pemimpin Klan Oda saat itu, Oda Nobunaga yang saat itu berusia 26 tahun. Para dewan menyarankan mereka untuk bersembunyi atau menyerahkan benteng tersebut, tapi Oda Nobunaga mengatakan:

"Apakah kau akan menghabiskan seluruh hidupmu dengan berdoa untuk hidup yang panjang?. Kita dilahirkan untuk mati. Siapa yang akan ikut denganku pada perang esok pagi. sisanya dapat menuggu dan melihatku sebagai pemenang".

Oda kemudian mengobarkan semangat pasukanya, serta memanfaatkan waktu untuk mengumpulkan 2500 orang yang berani mati, dimana pada saat itu jumlah pasukan Imagawa 10 kali lebih banyak. Dia kemudian mengirimkan 500 prajuritnya untuk menuju sebuah bukit sebagai pengalihan, dimana mereka menegakkan bendera klan yang banyak, seakan kekuatan besar utama Oda berada disana. Tapi bukan hanya itu, Oda juga mempunyai rencana lain dimana dia dapat mendekati Imigawa tanpa dicurigai. Ia memimpin pasukannya melewati jalan setapak saat hujan badai besar, dan pada saat itu para prajurit Imigawa sedang berlindung di dalam tenda sambil minum-minum menunggu hujan reda. Dan ketika hujan reda, pasukan Oda menyerang, membantai para pasukan Imagawa, bahkan Tuan Imagawa pun tak menyadarinya, mengangap hal itu hanya keributan yang dibuat oleh para petani, dan ia pun tewas ketika salah satu pasukan Oda memasuki tendanya dan membunuhnya.

Sejarah Jepang - Pertempuran Okehazama (Sengoku Jidai)
Tokugawa Ieyasu atau Matsudaira Hirodata
Banyak pasukan yang kembali ke Imagawa, sebagian meminta tolong pada Matsudaira. Tapi Matsudaira yang cerdik melihat arah angin, dimana ia melihat tidak ada harapan lagi pada Klan Imigawa, dan akhirnya berbalik bekerjasama dengan Klan Oda. Dimana ia tidak diposisikan sebagai hamba klan Oda, tapi lebih sebagai klan yang saling bekerja sama, Matsudaira muda inilah yang mengikuti petualangan Oda nobunaga, dan kemudian akan dikenal sebagai Tokugawa Ieyasu.

Terima kasih telah membaca.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »